Mengenal Istana Gyeongbokgung Korea

Mengenal Istana Gyeongbokgung Korea

WISATA ke Negeri Gingseng sepertinya tidak lengkap jika tanpa mengunjungi Gyeongbokgung. Hampir semua penyelenggara paket wisata memasukkan istana ini sebagai tujuan utama tak terkecuali yang dari Indonesia.

 

Gyeongbokgung adalah istana pertama yang dibangun oleh Dinasti Joseon, setelah tiga tahun kerajaan itu dideklarasikan. Istana ini berada di ibu kota kerajaan, Hanyang. Belakangan, sebutan Hanyang menjadi Seoul.

Istana ini sering disebut juga istana utara. Alasannya karena terletak di sebelah utara Seoul. Persis di belakang istana ini terdapat Gunung Bugaksan.

Jika dibandingkan dengan istana lain yang berada di sekitarnya, istana Gyeongbokgung yang paling besar dan luas.

Selain Gyeongbokgung, di Seoul –pusat pemerintahan Dinasti Joseon– memilki lima istana lainnya dan sering dijadikan tempat peristirahatan keluarga kerajaan: Gyeonghuigung, Deoksugung, Changgyeonggung, dan Changdeokgung Palace.

Istana Gyeongbokgung paling populer dibandingkan empat istana lainnya, karena berada di ujung jalan jalur utama jalanan Seoul. Dan tak jauh dari Blue House atau kediaman Presiden Korea Selatan.

Nama Gyeongbok bermakna yang sangat diberkati surga. Sedangkan Gung, sebutan istana dalam bahasa Korea.

Istana ini dibangun oleh Raja Taejo, pendiri Kerajaan Joseon pada tahun 1395 dan menjadi istana utama hingga tahun 1592. Setelah itu, istana ini terus diperluas pada masa pemerintahan Raja Taejong dan Raja Sejong

Pada tahun 1553, istana ini rusak parah setelah terbakar. Raja setelah itu, Myeongjong memerintahkan untuk melakukan renovasi dengan biaya yang besar dan selesai pada tahun berikutnya.

Istana ini dibangun dan dihancurkan berkali-kali dalam sejarah peradaban  Negeri Gingseng. Selama perang Imjin atau invasi Jepang selama tahun 1592-1598, kediaman raja ini kembali dihanguskan oleh api.